29 AGUSTUS 2025

|

03:03 WIB

BPSDM BEKERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS ANDALAS LAKSANAKAN PROGRAM STUDI MAGISTER SUPERSPESIALIS HUKUM KONTRAK KONSTRUKSI 

17 Juni 2022  /   BPSDM Kementerian PUPR       443

Padang, 17 Juni 2022 - Untuk mendukung infrastruktur PUPR yang handal dibutuhkan SDM yang kompeten di bidangnya. Dalam rangka mencetak ASN yang handal dan kompeten dalam mendukung penyelenggaraan infrastruktur, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) menyelenggarakan program pendidikan Magister Superspesialis baik teknik maupun non teknik. Salahsatunya dilaksanakan di Universitas Andalas Padang Sumatera Barat dengan spesialisasi hukum kontrak konstruksi yang telah dimulai sejak Februari 2022 yang diikuti oleh 7 ASN Kementerian PUPR.


Untuk berjalannya program tersebut, maka BPSDM melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen melakukan monitoring kepada penyelenggara program dan karyasiswa magister superspesialis hukum kontrak konstruksi.


Dalam acara monitoring di Universitas Andalas Jumat (17/6), Kepala BPSDM Khalawi A.H mengatakan bahwa ahli hukum kontrak konstruksi sangat langka. Khalawi juga mengatakan bahwa seharusnya ASN PUPR tidak hanya mengetahui pekerjaan fisik tetapi juga paham hukum kontrak konstruksi. Khalawi menyarankan bahwa harus lebih teliti dalam melihat suatu dokumen kontrak karena banyak kontrak yang tidak dipahami. "Anda semua harus mereview dokumen kontrak, karena kita seringkali kalah jika ada sengketa kontrak," ujar Khalawi.


Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPSDM Khalawi A.H juga memberikan Kuliah Umum dalam webinar Lecture and Learning Session bertajuk Rencana Tata Ruang Wilayah berbasis Bencana di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Andalas.


Khalawi AH dalam paparannya menyampaikan “PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BIDANG PUPR.” Khalawi mengatakan bahwa infrastruktur merupakan hal yang sangat penting dimana pada tahun 2021 daya saing infrastruktur Indonesia berada pada urutan 57 secara global. Khalawi menyampaikan target Kementerian adalah untuk menyaingi negara tetangga. "Kita akan coba melewati Thailand dan Singapura,"ujar Khalawi.


Mengenai tugas Kementerian PUPR sebagai pendukung infrastruktur di tanah air, Khalawi menjelaskan perlunya fokus pendekatan pembangunan pertama fokus pada kualitas, fokus pada agenda opor (optimalisasi, pemeliharaan, operasi dan rehabilitasi), fokus pada  program prioritas selektif diantaranya menyelesaikan proyek strategis nasional dan infrastruktur ketahanan bencana.