08 SEPTEMBER 2025

|

19:42 WIB

BPSDM BEKALI ASN PUPR TENTANG PERANCANGAN TEKNIS JEMBATAN

24 Agustus 2021  /   BPSDM Kementerian PU       293

Makassar, 23 Agustus 2021 – Sebagai upaya pemenuhan kompetensi teknis di bidang jalan dan jembatan sesuai ketetapan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Nomor 7 tahun 2020, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, menyelenggarakan Pelatihan Perancangan Teknis Jembatan bagi seluruh ASN tingkat pusat maupun daerah di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VIII Makassar, Senin (23/8).


Pelatihan ini bertujuan agar para peserta pelatihan mampu menerapkan perancangan teknis jembatan, bahan material dan peralatan jembatan untuk pembangunan jembatan baru, duplikasi, dan penggantian struktur jembatan yang meliputi aspek topografi, geometri, geoteknik, struktur, hidrologi, dan lingkungan.


Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Rezeki Peranginangin menegaskan bahwa pembangunan jalan di Indonesia seringkali tidak dibarengi dengan penyediaan jembatan. Pelatihan ini diharapkan dapat membekali peserta utamanya mengenai prioritas pembangunan dalam keterbatasan dana, serta cara menjadikan produk jembatan sebagai objek wisata untuk menambah value ekonomi bagi bangsa lengkap dengan pengelolaan yang mumpuni. “Pengelolaan Kawasan mesti di-highlight dalam perencanaan teknis jalan dan jembatan,” pungkas Rezeki.


Rezeki Peranginangin menambahkan bahwa keseriusan peserta tidak hanya bermanfaat bagi negara namun juga bagi individu masing-masing. Pasalnya pengembangan kompetensi berjalan beriringan dengan pengembangan karir pegawai, maka hasil pelatihan yang baik akan berpengaruh terhadap pertimbangan dalam kualitas karir ke depan. Selain itu, menurut Rezeki, unsur attitude juga memegang peranan penting di lingkungan PUPR sejalan dengan budaya kerja I-ProVe yang dianut.


Dalam sambutan melalui konferensi video pada acara pembukaan pelatihan tersebut, Sekretaris Ditjen Bina Marga diwaliki oleh Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum Ditjen Bina Marga Rubiyo, menjelaskan bahwa di antara hal-hal substansial penyelenggaraan jembatan yang perlu diperhatikan peserta juga pengajar ialah aspek lingkungan dan sosial, keawetan jangka panjang produk infrastruktur, serta faktor pendanaaan.


Selain itu, ia menambahkan harapan Bina Marga mengenai peralatan pembangunan ke depannya yang dapat melibatkan produk dalam negeri secara dominan. “Dan yang paling penting dari pesan Sesditjen ialah sikap peserta dalam menjalankan seluruh proses pelatihan. Persepsikan pelatihan sebagai penugasan dari Bina Marga. Belajarlah dengan penuh tanggung jawab sampai mampu menguasai penerapan perencanaan teknis jembatan,” ujar Rubiyo.

 

Sesuai laporan penyelenggara, pelatihan dimulai dari tanggal 23 Agustus 2021 dan dijadwalkan rampung pada 4 September 2021 ini akan diikuti oleh 39 ASN. Adapun kurikulum pelatihan sebanyak 64 Jam Pelajaran (JP), dan dilaksanakan dengan metode Distance Learning dengan Tenaga Pengajar dari Pejabat Struktural dan Widyaiswara dari kementerian PUPR serta Praktisi.