BELAJAR DARI INGGRIS, BPSDM PU TINGKATKAN KOMPETENSI SDM UNTUK PRESERVASI JALAN BERKELANJUTAN
Bandung, 25 Agustus 2025 – Infrastruktur jalan memiliki peran vital dalam memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Agar berfungsi optimal dan berkelanjutan, pengelolaan jalan dituntut tidak hanya masif, tetapi juga berbasis strategi preservasi jangka panjang. Menjawab tantangan tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPW) menyelenggarakan webinar “UK Road Preservation Technology: Lessons for Indonesia’s Future Infrastructure”.
Kegiatan yang diikuti oleh 390 peserta dari unit kerja internal maupun eksternal Kementerian PU ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusbangkom BPW, Sjofva Rosliansjah. Dalam sambutannya, Sjofva menekankan bahwa preservasi jalan bukan hanya perbaikan setelah kerusakan terjadi, melainkan strategi menyeluruh yang mencakup perawatan rutin, berkala, dan preventif sejak dini.
“Preservasi jalan merupakan langkah proaktif untuk menjaga agar jalan tetap laik fungsi, aman, dan nyaman sesuai standar pelayanan minimum. Pendekatan ini terbukti mampu menekan biaya rehabilitasi sekaligus meningkatkan keselamatan pengguna jalan,” ujarnya.
Sjofva menambahkan, Inggris menjadi salah satu contoh negara maju yang berhasil menerapkan kebijakan preservasi secara sistematis dengan dukungan teknologi modern, digitalisasi data aset, serta pengambilan keputusan berbasis data. Menurutnya, hal ini menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam memperkuat pengelolaan infrastruktur jalan, baik pada aspek kebijakan, strategi teknis, maupun adopsi teknologi.
Webinar menghadirkan Dr. Iswandaru Widyatmoko, Ph.D., Technical Director Pavement Design Asset Management AECOM UK, yang memaparkan pengalaman penerapan teknologi preservasi jalan di Inggris. Materinya mencakup penyempurnaan spesifikasi dan pedoman desain, pemanfaatan big data, pengelolaan basis data proyek terintegrasi, hingga strategi manajemen aset melalui survei rutin jaringan jalan serta pengalokasian anggaran pemeliharaan preventif dan darurat.
Selain aspek teknis, Dr. Iswandaru juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Ia menekankan perlunya pelatihan terstruktur, program secondment, kolaborasi antarlembaga, serta akses ke laboratorium pengujian dan peralatan survei untuk memperkuat ekosistem preservasi jalan di Indonesia.
Melalui penerapan strategi yang proaktif, berbasis teknologi, dan didukung SDM yang kompeten, diharapkan sistem preservasi jalan di Indonesia dapat semakin efisien dalam penggunaan anggaran, memperpanjang umur layanan jalan, serta menghasilkan infrastruktur yang andal dan berkelanjutan dalam mendukung mobilitas masyarakat serta distribusi logistik nasional.