26 APRIL 2025

|

09:36 WIB

BEASISWA PROGRAM MAGISTER SUPER SPESIALIS UNTUK PENUHI KEBUTUHAN SDM TEKNIS

02 Juli 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       1968

Jakarta, 2 Juli 2020 - Sebanyak 61 kandidat yang berdomisili di Jabodetabek, dari 204 kandidat yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, dijadwalkan mengikuti tes tertulis seleksi Beasiswa Program Pendidikan Magister Super Spesialis yang diadakan di Balai Pengembangan Kompetensi Wilayah III Jakarta. Sementara sisanya, yang 143 kandidat lainnya, akan dijadwalkan segera oleh Bappenas.


Sub-koordinator kerjasama BPSDM PUPR, Dwi Rini Hartati, dalam keterangannya mengatakan penyelenggaraan seleksi Beasiswa Program Pendidikan Magister Super Spesialis didasari oleh  terbatasnya SDM teknis yang dimiliki Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai kementerian teknis.


Sebenarnya banyak SDM di Kementerian PUPR yang S1-nya teknis, namun saat melanjutkan pendidikan S2 mengambil program studi non-teknis. Karena itu, seleksi Beasiswa Program Pendidikan Magister Super Spesialis sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan SDM teknis tersebut.


Peserta seleksi beasiswa ditargetkan bagi PNS muda, yakni dari mulai angkatan 2018 l, karena selain dianggap sebagai high flyer juga memiliki ambisi yang tinggi serta masih bisa diarahkan/dibentuk. Para high flyer yang digadang-gadang bisa memegang peranan penting di Kementerian PUPR tersebut ditingkatkan kapasitasnya melalui pendidikan yang dirancang dengan konsep lebih banyak praktek dan magang daripada teorinya. "Jadi ketika mereka lulus, mereka tidak sekadar menyandang gelar, tapi sudah siap bekerja", ujar Rini.


Konsep belajar pada Program Magister Super Spesialis itu nantinya berbeda dengan akademi yang lain, karena belajar teori hanya enam bulan, dan selebihnya selama enam bulan magang untuk magang kemudian enam bulan berikutnya penyusunan thesis. 


Seleksi bagi 61 calon beasiswa tersebut merupakan angkatan pertama. Meski tidak secara periodik, seleksi berikutnya akan diadakan.  Ke depan akan dilaksanakan seleksi beasiswa dengan melengkapi program studi yang belum ada, yang kemungkinan akan dikerjasamakan dengan universitas-universitas lain, selain UGM, UNDIP, ITB, dan ITS. 


Tes toefl pada seleksi tersebut akan diadakan oleh Bappenas. Apabila tidak tercakup semua, maka pelaksanaannya akan dibantu oleh UGM. "Pada prinsipnya, untuk tes TPA online diserahkan ke masing-masing prodi tetapi karena ITS tidak menyelenggarakan sendiri, kami titipkan ke UGM. Yang Undip tetap di Undip", jelas Rini.


Salah satu peserta seleksi, Anastasia Florensia Mela, dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) mengaku telah mempersiapkan diri sejak dini sebelum pengumuman beasiswa dikeluarkan. Karena itu ia merasa sangat yakin dalam mengerjakan soalnya. "Kalau sebagai PNS tentu harusnya sudah tahu pasti ada penawaran beasiswa saat kita sudah bekerja, jadi memang sudah harus bersiap, misal belajar toefl dan mengunduh soal secara online sebagai referensi belajar", ungkap Tasia.


Rini sangat berharap para karyasiswa nanti akan konsisten melakukan tugas belajarnya, komit dan serius, serta selesai tepat waktu, mengingat tantangan utama dalam program pendidikan magister super spesialis, adalah disiplin dan tanggung jawab. (Datin)