06 FEBRUARI 2025

|

12:05 WIB

APLIKASI SMOPI AKAN MENGUBAH POLA PELAPORAN PEMELIHARAAN IRIGASI

12 Oktober 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       3054

Bandung, 12 Oktober 2020 – BPSDM Kementerian PUPR memiliki tugas untuk mengembangkan kompetensi para ASN kementerian, salah satunya melalui program pelatihan, sehingga akan terbentuk ASN-ASN PUPR yang kompeten di bidang tugasnya dan mampu menyelesaikan semua tugas yang diemban.

Untuk mengurangi ketidakmampuan secara teknis dan meningkatkan kompetensi para ASN Kementerian PUPR dalam hal operasi dan pemeliharaan irigasi, BPSDM Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Pelatihan Sistem Manajemen dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) yang difasilitasi oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah IV Bandung.

SMOPI merupakan perangkat lunak (aplikasi) yang dikembangkan oleh Litbang Kementerian PUPR untuk membantu pelaporan operasi dan pemeliharaan irigasi dengan mengubah pola pelaporan manual menjadi berbasis website. SMOPI yang bertujuan untuk mempercepat dan mengubah proses pelaporan Operasi dan Pemeliharaan (OP) irigasi yang sebelumnya manual menjadi elektronik atau daring.

Dalam sambutan pembukaan Pelatihan SMOPI yang dilaksanakan secara virtual pada Senin (12/10), Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman Ruhban Ruzziyatno mengatakan, “Melalui SMOPI diharapkan mampu memberikan input keputusan pembagian air irigasi yang mendekati tepat jumlah, tepat waktu, dan dapat membantu mempercepat proses komunikasi antara petani pengguna air, petugas di lapangan dan instansi pemerintah yang menangani irigasi.”

Meskipun Aplikasi SMOPI mempermudah dan mempercepat kerja proses pelaporan, para petugas lapangan tetap diharuskan untuk menguasai proses pengisian blanko pelaporan OP irigasi secara manual. 

“Aplikasi ini hanya bersifat membantu/memudahkan petugas lapangan untuk mengisi blanko O dan P. Oleh karena itu, Bapak/Ibu yang mengikuti pelatihan ini diharapkan sudah memiliki pengetahuan dalam tata cara pengisian blanko O dan P secara manual atau yang telah mengikuti pelatihan operasi dan pemeliharaan irigasi sebelumnya,” tegas Ruhban.

Pelatihan SMOPI akan berlangsung selama 7 hari, mulai tanggal 12 s.d. 19 Oktober 2020. Peserta pelatihan ini berjumlah 22 orang, dengan rinciran; 20 peserta berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan 2 peserta dari Dinas-Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Barat. 

Setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu melaksanakan pembinaan penerapan teknologi Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI).