02 JULI 2025

|

11:08 WIB

28 PESERTA LULUS PELATIHAN KPBU JALAN TOL : SIAP DUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DENGAN SKEMA PEMBIAYAAN KREATIF

06 Mei 2025  /   BPSDM Kementerian PUPR       856

Makassar, 05 Mei 2025 — Pelatihan Penyiapan Studi Kelayakan Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pembangunan jalan tol resmi ditutup pada Senin (05/05). Pelatihan ini diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VIII Makassar, dan dilaksanakan secara distance learning selama 10 hari, sejak 21 April hingga 5 Mei 2025, dengan total 76 Jam Pelajaran (JP).

Sebanyak 28 peserta berhasil menyelesaikan pelatihan ini dan dinyatakan lulus. Tiga peserta terbaik diberikan penghargaan, yaitu: Rina Erfina (Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Permukiman, DJPI) sebagai Terbaik I, Hadi Wiyono (Direktorat Jalan Bebas Hambatan, DJBM) sebagai Terbaik II dan Ferisa Halifah Tamara (Direktorat Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan, DJPI) sebagai Terbaik III.

Dalam sambutannya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Reni Ahiantini, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Reni menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar penutupan, melainkan menjadi awal dari peningkatan kapasitas profesional dalam menyusun studi kelayakan proyek KPBU. “Saya ucapkan selamat kepada para peserta. Ini bukan penutupan, tapi menjadi awalan. Semoga pembelajaran, termasuk studi kasus KPBU jalan tol, bisa terus dilanjutkan dan diimplementasikan,” ujar Reni.

Penutupan resmi dilakukan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Jalan, Perumahan dan PIW Doedoeng Zenal Arifin, yang dalam arahannya menekankan pentingnya skema KPBU sebagai solusi alternatif pendanaan infrastruktur, terutama di tengah keterbatasan pembiayaan negara. “Skema alternatif KPBU sebagai creative financing bukan hanya penting, tapi akan menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur, khususnya untuk layanan publik. Pelatihan ini adalah bekal penting, karena proyek ke depan tidak bisa terus-menerus mengandalkan APBN.” ujar Doedoeng.

Selama pelatihan, peserta dibekali dengan kemampuan untuk menganalisis berbagai aspek dalam studi kelayakan proyek KPBU jalan tol, mulai dari kajian hukum dan kelembagaan, teknis, ekonomi dan finansial, lingkungan dan sosial, bentuk kerja sama, analisis risiko, hingga kebutuhan dukungan pemerintah. Peserta juga melakukan pembahasan outstanding issues dan studi kasus secara mendalam.

Perwakilan peserta, Rochmat Nurhadi, turut menyampaikan kesan selama pelatihan,“Pelatihan ini sangat menantang dan memberikan ilmu yang sangat berguna. Materi yang kami pelajari akan kami terapkan, terutama untuk menghadirkan solusi pembiayaan alternatif di tengah kondisi fiskal yang ketat."

Penutupan pelatihan ini menjadi momentum penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional berbasis skema KPBU yang inovatif dan berkelanjutan.