27 PESERTA LULUS PELATIHAN PERENCANAAN EMBUNG, SIAP HADAPI TANTANGAN KRISIS AIR
Surabaya, 20 Agustus 2025 – Sebanyak 27 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan pemerintah daerah resmi menyelesaikan Pelatihan Perencanaan Teknis Embung yang diselenggarakan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah VI Surabaya. Penutupan pelatihan berlangsung pada Rabu (20/8).
Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis, Doedoeng Zenal Arifin, yang menutup kegiatan secara resmi, menekankan bahwa embung berperan penting dalam mendukung hilirisasi dan industrialisasi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan air di sektor agro-industri perdesaan. Menurutnya, pembangunan embung juga sejalan dengan visi Indonesia Maju yang menempatkan pembangunan berkelanjutan sebagai prioritas.
“Melalui pelatihan ini diharapkan lahir tenaga ahli yang kompeten dalam merencanakan embung dengan standar teknis tinggi serta mampu memanfaatkan teknologi modern seperti GIS dan pemodelan digital untuk menghasilkan desain yang akurat dan berkelanjutan,” ujar Doedoeng.
Selama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan komprehensif mengenai metode perencanaan embung, mulai dari analisis hidrologi, geoteknik, hingga tata letak topografi yang terintegrasi dengan sistem irigasi eksisting. Selain itu, pelatihan juga menekankan pentingnya aspek sosial-ekonomi, dampak lingkungan, serta regulasi yang berlaku dalam perencanaan infrastruktur air.
Pelatihan dilaksanakan secara blended learning sejak 30 Juli hingga 20 Agustus 2025. Dari 27 peserta yang dinyatakan lulus, 18 orang meraih predikat memuaskan dan 9 orang dengan predikat sangat memuaskan.
Tiga peserta dengan nilai tertinggi adalah:
1. Suprapto – Balai Teknik Sungai
2. Rhyno Eka Erieyanto – Direktorat Kepatuhan Intern Ditjen Sumber Daya Air
3. Dyan Pratnamas Putra – Dinas PUPR Kabupaten Musi Banyuasin
BPSDM PU berharap lulusan pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas ASN dalam merencanakan dan mengelola pembangunan embung, sehingga mendukung percepatan program swasembada pangan. Keberadaan embung yang berkualitas diharapkan mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama di wilayah perdesaan dan daerah rawan kekeringan.