26 KARYASISWA MAGISTER SUPER SPESIALIS UNDIP BERSIAP UNTUK MAGANG
Jakarta, 28 Juni 2021 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) kembali menyelenggarakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis Angkatan ke-1 Tahun 2020 untuk 2 (dua) program studi Operasi dan Instrumentasi Hidro-meteorologi Bendungan serta Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan Universitas Diponegoro (UNDIP) secara daring di Jakarta, Senin (28/6).
Dalam kegiatan Monev ini, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sugiyartanto mengingatkan karena masih pandemic, maka karyasiswa Beasiswa Magister Super Spesialis perlu dibantu sarana dan prasarana pendukung termasuk peralatan yang dapat membantu saat magang sehingga memudahkan pembimbing dan mentor dalam melaksanakan tugasnya.
Sementara itu, Sekretaris BPSDM PUPR Herman Suroyo menyampaikan bahwa monitoring Karyasiswa Magister Super Spesialis dilakukan oleh BPSDM (Setba dan Pusbangkom), UNOR, BKO dan BUMN periodenya setiap bulan, 3 bulan dan 6 bulan dengan metode Aplikasi e-karyasiswa (setiap bulan); Kuisioner (3 dan 6 bulan); Workshop/rapat (3 dan 6 bulan) dan Perwalian (continue).
Kegiatan perkuliahan semester 2 kedua prodi Magister Super Spesialis di Undip, telah selesai dan Karyasiswa telah melaksanakan UAS. Adapun mata Kuliah Group Field Work telah dilaksanakan pada bulan Maret dan Karyasiswa telah meyusun laporan serta mempresentasikannya.
Namun ada beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh karyasiswa yaitu: kurangnya data untuk penyusunan thesis, kurangnya refensi buku, dan belum ada informasi terkait pelaksanaan magang. Kegiatan magang sendiri yang semula akan dilaksanakan di bulan Juli akibat lonjakan kasus Covid maka akan diundur Agustus. Saat ini prodi sedang menyusun panduan magang, dan sosialisasi, dosen pembimbing magang.
Adapun lokasi magang untuk prodi Operasi dan Instrumentasi Hidro-meteorologi Bendungan adalah Bendungan Saguling Jawa Barat; Bendungan Wonogiri Jawa Tengah, Bendungan Jatiluhur Jawa Barat, Bendungan Cirata Jawa Barat, Bendungan Bili-Bili Sulsel dan Bendungan Titab Bali.
Sedangkan lokasi magang untuk prodi Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan yaitu: Bendungan Saguling Jabar, Bendungan Cirata Jabar, Bendungan Jatibarang Jateng, Bendungan Bili-Bili Sulsel, Bendungan Jatiluhur Jabar, Bendungan Kedung Ombo Jateng, Bendungan Titab Bali, Bendungan Bajulmati Jatim, Bendungan Pelaparado NTT.
Dalam kesempatan tersebut, Arie Setiadi Moerwanto sebagai perekayasa utama juga menyampaikan usulan agar dalam setiap mata pelajaran terdapat studi kasus, baik secara virtual atau langsung, misalnya dengan BMKG atau dengan LAPAN dan terkait dalam pengelola bendungan, prediksi dan real time monitoring. Demikian pula terkait retrofitting bendungan, diharapkan sudah ada bendungan yang dievaluasi untuk memanfaatkan pelajaran.
Acara monitoring dan evaluasi dihadiri oleh 24 karyasiswa Undip dan Ketua Program Magister Teknik Sipil Undip Profesor Suharyanto serta Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman.