PUTECH GELAR BEDAH BUKU KESELAMATAN JALAN UNTUK MAHASISWA DAN PRAKTISI
Semarang, 10 September 2025 – Keselamatan jalan bukan lagi sekadar persoalan teknis, melainkan isu strategis yang menyangkut kehidupan manusia, kelembagaan, hingga kebijakan publik. Bagi pengguna jalan yang rentan seperti pejalan kaki, pesepeda, dan pengendara sepeda motor, keselamatan menjadi faktor penentu kualitas hidup sekaligus bagian penting dari pembangunan berkelanjutan.
Menjawab tantangan tersebut, Politeknik Pekerjaan Umum (PUtech), perguruan tinggi di bawah Kementerian Pekerjaan Umum yang berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), menyelenggarakan Bedah Buku “Kapita Selekta Keselamatan Jalan di Indonesia” pada Rabu (10/9) di Auditorium Soejono Sosrodarsono, Kampus 2 PUtech. Kegiatan ini bertepatan dengan HUT ke-50 Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI) dan dihadiri akademisi, praktisi, serta mahasiswa.
Ketua pelaksana acara, Taufan Madiasworo, menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya keselamatan jalan sekaligus menjadi rujukan akademik maupun praktis untuk mendorong implementasi nyata di lapangan.
Ketua Umum HPJI, Hedy Rahadian, menekankan tiga pilar utama keselamatan jalan: engineering, education, dan enforcement. “PUtech mewakili unsur pendidikan dalam diskusi ini, sementara HPJI menghadirkan sisi rekayasa. Ke depan, regulasi juga harus dilibatkan secara aktif,” ujarnya.
Direktur PUtech, Brawijaya, dalam sambutannya menegaskan bahwa keselamatan jalan masih menjadi tantangan besar di Indonesia. “Dampaknya sangat luas, tidak hanya menyangkut aspek sosial, tetapi juga pembangunan infrastruktur dan kualitas hidup masyarakat. Karena itu, dibutuhkan kesadaran bersama, kolaborasi lintas pihak, serta dukungan ilmu pengetahuan untuk melahirkan kebijakan dan praktik terbaik di lapangan,” jelasnya.
Buku “Kapita Selekta Keselamatan Jalan di Indonesia” ditulis oleh Alfa Adib Ash-Shiddiqi dari Ditjen Bina Marga bersama konsultan keselamatan jalan Amadea Elfandari. Buku ini berisi 13 bab dengan pembahasan mulai dari Road Safety Manual PIARC, penanganan lokasi rawan kecelakaan (blackspot), audit keselamatan jalan, hingga perlindungan bagi pejalan kaki, pesepeda, dan penyandang disabilitas. Tidak hanya akademis, buku ini dirancang aplikatif sehingga dapat dijadikan referensi praktis. Penulis juga tengah menyiapkan jilid kedua yang lebih menyoroti aspek kebijakan dan teknologi terbaru.
Dalam sesi diskusi, berbagai tanggapan diberikan. Natalia Tanan (HPJI DPD DKI Jakarta) menilai buku ini berhasil membahas safe system approach dengan bahasa mudah dipahami sehingga berpotensi menjadi buku ajar di perguruan tinggi. Tri Tjahjono (HPJI DPD DKI Jakarta) menekankan kemudahan pemahaman terhadap sistem keselamatan jalan dan regulasi terkini. Andyka Kusuma (Persatuan Insinyur Indonesia) mengapresiasi buku ini sebagai referensi penting bagi mahasiswa teknik sipil, sementara Suwondo (FPPTI Jawa Tengah) menyoroti konsistensi akademis sekaligus nilai aplikatifnya. Dari sisi industri, Yonathan Elia Munthe (PT Jasa Marga JMTM) menilai buku ini sangat komprehensif, khususnya bagi konteks jalan tol, dan akan lebih lengkap jika dilengkapi panduan marka dan rambu sesuai standar Kementerian Perhubungan.
Acara ditutup oleh Kepala BPSDM yang diwakili Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Rudy Ridwan Effendi, yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi PUtech dan HPJI. “Mari jadikan momentum ini sebagai kontribusi bersama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun peradaban yang lebih aman serta berkelanjutan,” pesannya.