PERAN ENGINEER MUDA SEBAGAI FASILITATOR DALAM REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASCA BENCANA DI CIANJUR
Bandung, Selasa(31/01) – Lebih dari 300 orang menjadi korban terdampak bencana gempa yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat, 21 November 2022 lalu. Gempa berkekuatan 5,6 Skala Richter (SR) itu juga mengakibatkan lebih dari 57 ribu rumah, fasilitas umum, bahkan akses jalan terputus. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah diberikan amanah oleh Presiden Jokowi untuk melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa. Maka, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen mengadakan Pelatihan Pendampingan Teknis Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa di Cianjur Batch II di Bandung pada Senin (30/1).
“Sebagai bentuk akuntabilitas maka bangunan yang dibangun dapat dimanfaatkan berdaya guna diperlukan adanya kehandalan teknis. Untuk itu, peran para engineer muda dibutuhkan sebagai fasilitator,”ujar Kepala Pusbangkom Manajemen Moeh. Adam pada sambutan pembuka pelatihan.
Pada batch II ini, 200 orang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2021 akan ditugaskan untuk langsung terjun ke lapangan. Sebelum melaksanakan tugas, para CPNS akan diberikan pembekalan berupa Pelatihan Pendampingan Teknis mengenai rumah tahan gempa, pendampingan masyarakat, pengawasan pekerjaan konstruksi, dan administrasinya.
Pelatihan ini telah mulai dilakukan sejak tahun 2022 lalu kepada 206 orang dari Unit Organisasi (Unor) Teknis dan Sekretariat Jenderal dan 50 orang telah diberangkatkan pada periode pertama. Sedangkan pada tahun 2023 pelatihan telah dilaksanakan di Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PUPR Wilayah III Jakarta kepada 120 orang Unor Teknis. Kali ini, pelatihan dilaksanakan di Bapekom PUPR Wilayah IV Bandung diikuti oleh 80 orang CPNS dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Ditjen Perumahan, Inspektorat Jenderal, dan juga BPSDM.
Para peserta akan mengikuti pelatihan ini hingga Jumat (03/02) mendatang. Para pengajar yang memberikan pembekalan kepada peserta berasal dari Pejabat Struktural dan Pejabat Fungsional Kementerian PUPR, Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB), Widyaiswara Kementerian PUPR, dan Akademisi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Peserta akan diberikan pembekalan dengan total 40 Jam Pelajaran (JP).
Berdasarkan evaluasi kegiatan pada 2022 lalu, maka pelatihan diperdalam dengan ditambahkan materi Komunikasi Interpersonal dan Budaya serta Psikologi Krisis. “Pembekalan ini diharapkan dapat menjadi pencerahan bagi para CPNS agar mampu menjalankan tugas saat melakukan interaksi dengan masyarakat,” tambah Adam.