Palembang, 23 Juni 2020 - Untuk mewujudkan ketersediaan air yang melimpah, bersih, dan terkendali, diperlukan suatu perhitungan proses penjatahan air untuk berbagai jenis penggunaan, menurut kuantitas, tempat, dan waktu penggunaan, yang besarnya disesuaikan dengan ketersediaan total volume air pada suatu sumber air. 

Pernyataan di atas disampaikan oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air (SDA) dan Permukiman, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ruhban Ruzziyatno, melalui konferensi video saat membuka Pelatihan Teknis Hidrologi untuk Alokasi Air yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang secara virtual, Selasa (23/6).

Rencana alokasi air tersebut, lanjut Ruhban, dilakukan untuk menentukan dan memenuhi kebutuhan air untuk berbagai jenis penggunaan yang terukur menurut kuantitas, waktu, dan kualitas air sesuai dengan jatah yang ditetapkan. Prioritas utama penyediaan air sendiri untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dan irigasi bagi pertanian rakyat dalam sistem irigasi yang sudah ada.

Ruhban lebih lanjut menjelaskan, air memiliki nilai strategis yang sangat tinggi. Air menjadi kunci kesehatan masyarakat dan ketersediaan pangan. Air juga merupakan sumber energi terbarukan. Oleh karena itu, air yang berlimpah, bersih, dan terkendali merupakan indikator lingkungan hidup yang sehat. 

Ruhban berharap setelah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan BPSDM PUPR tersebut kemampuan teknis dan kompetensi para peserta makin meningkat, terutama dalam hal perhitungan parameter hidrologi untuk alokasi air. (Datin)