25 SEPTEMBER 2025

|

18:13 WIB

PELATIHAN SMOPI TINGKATKAN KOMPETENSI APARATUR DALAM PENGELOLAAN IRIGASI DIGITAL

25 September 2025  /   BPSDM Kementerian PU       8

Palembang, 24 September 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah II Palembang menyelenggarakan Pelatihan Teknologi Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) pada 8–24 September 2025.

Pelatihan ini diikuti 30 peserta dari berbagai unit kerja Kementerian PU serta Dinas PU daerah. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi aparatur dalam mengoperasikan dan memelihara jaringan irigasi secara efektif, sekaligus memperkenalkan aplikasi SMOPI sebagai solusi digital dalam pelaporan operasi dan pemeliharaan. Sistem ini memungkinkan pelaporan dilakukan secara online, cepat, dan real-time, sehingga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan irigasi dapat ditingkatkan.

Kegiatan resmi ditutup oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Nurlia Sadikin. Dalam sambutannya, Nurlia menegaskan bahwa penerapan SMOPI sejalan dengan Asta Cita, khususnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui sistem irigasi modern. “SMOPI diharapkan menjadi tonggak transformasi digital pengelolaan sumber daya air dan mendukung visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Selama pelatihan, peserta dibimbing oleh widyaiswara dan pengajar berpengalaman di bidang operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi. Dari hasil evaluasi, 29 peserta dinyatakan lulus. Tiga peserta dengan nilai tertinggi adalah:

Ririn Wahyuni – Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi

Christian Tanduk Allo – Balai Wilayah Sungai Papua

Asnawi – Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, aparatur teknis diharapkan mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh untuk mendukung pengelolaan irigasi di daerah masing-masing. SMOPI tidak hanya meringankan tugas operasi dan pemeliharaan, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam menjamin keandalan infrastruktur irigasi guna mendukung kemandirian pangan nasional.