24 NOVEMBER 2024

|

18:28 WIB

OP YANG BAIK CIPTAKAN PELAYANAN IRIGASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN

19 November 2019  /   BPSDM Kementerian PUPR       916

Jayapura (19/11) - Pemeliharaan jaringan irigasi harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien untuk menunjang usaha-usaha sektor pertanian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Demikian sambutan Kepala Balai Diklat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Wilayah IX Jayapura, Welly Wihardi, pada pembukaan Pelatihan Operasi dan Pemeliharaan (OP) Irigasi Tingkat Juru di Jayapura, Selasa (19/11).

Pesatnya perkembangan penduduk dan industri menyebabkan keseimbangan antara penyediaan dan pemanfaatan air menjadi terganggu. Di satu pihak ketersediaan air dari sumber daya air mengalami penurunan sebagai akibat dari perubahan/terganggunya catchment area. Di lain pihak kebutuhan akan air semakin meningkat dengan penggunaan yang beraneka ragam (pertanian, industri, perumahan dan sebagainya). Sementara pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia dan berperan sangat penting bagi kehidupan suatu bangsa.

Kementerian PUPR sendiri dalam rangka menunjang sektor pertanian dan kedaulatan pangan selama 2015-2019 membuat program pembangunan 65 bendungan, pembangunan 1 juta ha irigasi baru, 3 juta ha rehabilitasi irigasi, serta pembangunan embung-embung untuk pengadaan air baku.

Terlaksananya program tersebut memerlukan keterpaduan, sinergitas dan kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota. Untuk mendukung upaya peningkatan produksi pangan pokok tersebut diperlukan dukungan dan sinergi dari berbagai stakeholder, termasuk sektor irigasi. 

Adapun yang dimaksud dengan operasi jaringan irigasi, adalah upaya pengaturan air pada jaringan irigasi yang meliputi penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, kalibrasi, pengumpulan data, monitoring, dan evaluasi. Sedangkan pemeliharaan jaringan irigasi, adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan memerhatikan kelestariannya. 

Pelatihan yang dilaksanakan selama 18 s/d 25 November 2019 tersebut diikuti 16 peserta, masing-masing dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua sebanyak 11 orang, BWS Papua Merauke sebanyak dua orang, BWS Papua Barat sebanyak dua orang, dan Dinas PUPR Kota Jayapura sebanyak satu orang. (Balai Jayapura)