20 DESEMBER 2024

|

21:42 WIB

BPSDM SELENGGARAKAN WEBINAR INTERNASIONAL BAHAS STRATEGI MANAJEMEN BANJIR TERINTEGRASI

19 Desember 2024  /   BPSDM Kementerian PUPR       23

Jakarta, 17 Desember 2024 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman menyelenggarakan Webinar Internasional bertema "Manajemen Banjir" pada Selasa, 17 Desember 2024. 


Acara ini merupakan bagian dari tugas Kementerian PUPR dalam mendukung World Meteorological Organization (WMO) sebagai Regional Training Center (RTC) di bidang Hidrologi.


Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala BPSDM Dadang Rukmana yang menegaskan pentingnya koordinasi dan pendekatan terintegrasi dalam pengelolaan banjir di Indonesia. 


“Pendekatan manajemen banjir terintegrasi diperlukan untuk mengelola risiko banjir secara holistik, mendukung aspek teknis, kelembagaan, hingga keuangan dalam proyek-proyek pengurangan risiko banjir,” ujar Dadang dalam sambutannya.


Data menunjukkan, sepanjang tahun 2023, Indonesia menghadapi 5.400 kejadian bencana, dimana 99,35% di antaranya merupakan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Dalam dua dekade terakhir, bencana hidrometeorologi menyumbang 65% dari total bencana yang tercatat, menyebabkan kerugian besar baik dari segi infrastruktur, ekonomi, maupun korban jiwa.


“Dengan adanya urbanisasi yang terus meningkat dan dampak perubahan iklim, risiko banjir diperkirakan semakin meningkat. Oleh karena itu, sinergi antara berbagai pihak sangat diperlukan,” tambahnya.


Dalam webinar ini, peserta juga diajak mempelajari praktik terbaik dari pengelolaan Sungai Mekong yang dikelola oleh Komisi Sungai Mekong (MRC). Sungai ini menopang kehidupan lebih dari 3 juta keluarga di wilayah Asia Tenggara melalui pengelolaan yang berkelanjutan. 


Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam mengelola sumber daya air di berbagai daerah aliran sungai.


Dadang menekankan perlunya pendekatan multidisiplin dalam pengelolaan banjir. “Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, praktisi, dan masyarakat sangat penting untuk membangun strategi pengelolaan air yang berkelanjutan,” ungkapnya. 


Selain itu, penguatan budaya dan kearifan lokal juga disebut sebagai elemen penting dalam strategi ini.

Webinar ini diharapkan menjadi langkah awal menuju penerapan manajemen banjir yang lebih baik di Indonesia, sekaligus membuka ruang dialog dan berbagi pengalaman antarnegara.