05 MEI 2025

|

12:10 WIB

BPSDM PUPR DAN EMPAT PTN SELENGGARAKAN PROGRAM MAGISTER SUPER SPESIALIS

25 Agustus 2020  /   BPSDM Kementerian PUPR       364

JAKARTA, 25 Agustus 2020 – Kini pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu agenda utama pemerintah. Karena SDM merupakan penggerak utama pembangunan yang tengah dilakukan pemerintah pada berbagai sektor, termasuk infrastruktur. Dengan pembangunan infrastruktur yang semakin meningkat, kebutuhan akan SDM dengan keahlian spesifik sesuai kebutuhan lapangan pun meningkat.

Untuk menjawab kebutuhan akan SDM tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bekerja sama dengan empat Perguruan Tinggi Negeri, yakni Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November. Kerja sama ini menginisiasi pembentukan program Magister bagi PNS Kementerian PUPR yaitu program Magister Super Spesialis.  

Penandatanganan kerja sama pendidikan antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR dengan 4 Perguruan Tinggi Negeri serta BUMN dilakukan Selasa, 25 Agustus 2020 di Gedung Auditorium Kementerian PUPR. 

Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono pada saat acara penandatanganan kerja sama pendidikan dan pembekalan karyasiswa Program Magister Super Spesialis mengatakan bahwa Program Magister Super Spesialis ini merupakan program pendidikan tinggi tailor made, dirancang untuk memenuhi kebutuhan Kementerian PUPR dan dunia konstruksi.  

“Program ini dirancang untuk membentuk keahlian teknis yang spesifik, program ini memiliki masa perkuliahan selama 18 bulan, hingga berakhir Februari 2021. Kurikulum program ini dirancang dengan porsi praktek dan magang yang cukup besar yaitu 60-75% dan 25-40% teori. Program khusus ini mewajibkan karyasiswa untuk magang di lokasi proyek konstruksi yang sesuai dengan kepakaran mereka,” katanya, Selasa (26/8/2020).  

Dari Program Magister Super Spesialis yang diselenggarakan sekarang ini, Kementerian PUPR akan mendapat tambahan tenaga super spesialis untuk tanah lunak, likuifaksi, dan air tanah, serta terowongan.

Di acara ini, Menteri Basuki juga menyempatkan diri memberikan nasihat kepada para karyasiswa, “dalam melaksanakan program super spesialis jangan hanya untuk mencari ijazah semata namun carilah ilmunya. Mencari ijazah untuk penyetaraan kepegawaian saat ini sudah kuno.”  

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof. Nizam pada acara yang sama menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian PUPR, ”Program Magister Super Spesialis Kementerian PUPR merupakan awal dari sejarah baru dalam program super spesialis yang diselenggarakan di perguruan tinggi terbaik Indonesia dalam bidang infrastruktur. Dengan mengadakan program ini, Kementerian PUPR turut membina dan ikut mengisi di pendidikan perguruan tinggi, sehingga yang diajarkan akan lebih relevan dengan kebutuhan dunia infrastruktur.” 

Dalam kesempatan itu, Kepala BPSDM kementerian PUPR Sugiyartanto menyampaikan program-program spesialis yang diselenggarakan dengan bekerja sama dengan empat perguruan tinggi mitra. Saat ini telah terbentuk 11 program studi super spesialis. 

Di UGM, terdapat Program Studi Teknik Mitigasi Bencana Alam Likuifaksi, Teknik Pengelolaan dan Mitigasi Bencana Rawa, Geologi Struktur Bawah Tanah (Terowongan), dan Rekayasa Eksplorasi dan Eksploitasi Air Tanah Dalam. Kemudian di ITB Program Studi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah), Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai, serta Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir.   

Sedangkan di UNDIP terdapat dua Program Studi, yangni Operasi dan Instrumentasi Hidro-Meteorologi Bendungan, dan Retrofitting dan Instrumentasi Keamanan Bendungan. Lalu di ITS terdapat dua program studi, yakni Preservasi Jalan Pada Kondisi Geoteknik Tanah Sulit, dan Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum. 

Para peserta Program Magister Super Spesialis merupakan PNS muda Kementerian PUPR berpotensi atau high flyer. Mereka disiapkan akan menjadi pemimpin masa depan di Kementerian PUPR, atau menjadi pimpinan di BUMN mitra kerja Kementerian PUPR. 

“Diharapkan pegawai-pegawai pilihan yang ditugaskan oleh unit organisasinya selama menjalankan tugas negara, harus menjaga kultur budaya kerja insan PUPR. Harus bersungguh-sungguh, wajib menyelesaikan tugas belajar tepat waktu. Tidak ada pilihan untuk memperpanjang masa studi,” demikian pesan Kepala BPSDM kementerian PUPR Sugiyartanto, kepada para peserta Program Magister Super Spesialis.  

Nantinya setelah selesai tugas belajar ini, para peserta Program Magister Super Spesialis akan bekerja dengan membawa pengetahuan dan ketrampilan yang mumpuni dan siap diterapkan. Mereka diharapkan telah bertransformasi menjadi ahli yang spesifik. Dengan kemampuan bekerja sama dalam tim, peka terhadap permasalahan lapangan serta menjadi calon pemimpin yang inovatif dan berintegritas tinggi.