Makassar, 13 Oktober 2025 — Kegiatan preservasi jalan memiliki peran strategis dalam menjaga kinerja layanan infrastruktur transportasi darat. Preservasi jalan bertujuan mempertahankan kondisi infrastruktur agar tetap mantap dan laik fungsi, sehingga mendukung kelancaran mobilitas manusia dan barang, meningkatkan efisiensi logistik, serta memperkuat integrasi ekonomi antar wilayah. Dengan infrastruktur jalan yang terpelihara secara optimal, beban biaya logistik dapat ditekan, produktivitas wilayah meningkat, dan konektivitas nasional terjaga secara berkelanjutan.

Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang jalan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pengembangan Kompetensi (Bapekom) PU Wilayah VIII Makassar menyelenggarakan Pelatihan Preservasi Jalan secara distance learning pada 13–23 Oktober 2025.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Bina Marga, Pembiayaan Infrastruktur, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (Pusbangkom BPW), Sjofva Rosliansjah, yang hadir dan memberikan sambutan secara daring. Dalam arahannya, Sjofva menekankan pentingnya menempatkan kegiatan preservasi sebagai strategi Utama dalam menjaga keandalan layanan jalan.

“Keandalan layanan jalan hanya dapat dijaga apabila preservasi jalan dilaksanakan tepat Waktu, tepat mutu, dan tepat biaya, serta ditopang oleh SDM yang professional, kompeten, berintegritas, dan berbudaya keselamatan,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti oleh 34 peserta yang terdiri dari ASN Kementerian PU dan Dinas PU. Selama Sembilan hari pelatihan, peserta menempuh 58 jam pelajaran (JP) dengan materi meliputi pemeliharaan rutin, pemeliharaan preventif, rehabilitasi, dan rekonstruksi jalan.

Melalui pelatihan ini, BPSDM PU berharap peserta mampu meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam pengelolaan kegiatan preservasi jalan guna mendukung tercapainya sasaran pembangunan infrastruktur yang andal, efisien, dan berkelanjutan.