BPSDM MELATIH ASN YANG MAMPU MENGANALISIS DAN MENGELOLA RESIKO INVESTASI INFRASTRUKTUR PUPR
Palembang, 5 April 2021 – Dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten dan berintegritas dalam mendukung pengelolaan investasi infrastruktur yang andal mendorong Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPSDM PUPR) melalui Pusat Pengembangan Kompetensi (Pusbangkom) Manajemen mengadakan Pelatihan Manajemen Resiko Investasi Infrastruktur (MRII) di Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah II Palembang secara daring, Senin (5/4).
Hal tersebut mengingat pembiayaan merupakan salah satu faktor pendukung untuk memastikan pembangunan infrastruktur berjalan dengan lancar, andil peran swasta dalam proyek penyediaan infrastruktur sangat dibutuhkan. Diharapkan target pembangunan tercapai dengan baik walaupun dalam kondisi penghematan yang dilakukan pemerintah karena berbagai faktor, salah satunya akibat pandemi COVID-19 ini.
Kepala BPSDM PUPR, Sugiyartanto dalam pidato pembukaannya melalui konferensi video, menyampaikan “Pembiayaan itu pasti ada resikonya. Kita harus me-manajemen resiko itu sendiri. Baik dari sisi investasi di hulunya, di manajemen resiko. Maupun di hilirnya, di mitigasi. Keduanya akan selalu berkaitan,”ungkapnya.
Salah satu upaya untuk mendorong meningkatnya investasi infrastruktur swasta tersebut adalah dengan telah diterbitkannya Perpres Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha.
Maka menurut Sugiyartanto, SDM yang mampu menganalisis dan mengelola resiko investasi infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sangat dibutuhkan guna menyiapkan proyek yang menarik untuk mendorong keikutsertaan pihak swasta.
Dengan diselenggarakan Pelatihan Manajemen Resiko Investasi Infrastruktur (MRII) diharapkan menghasilkan SDM bidang Konstruksi yang kompeten dan berintegritas dalam rangka mendukung pengelolaan investasi infrastruktur yang andal.
Selain itu, sebaran dari 28 peserta pelatihan yang cukup signifikan juga menjadi perhatian Sugiyartanto. Dimulai dari Direktorat Sistem dan Strategi Penyelenggaraan Perumahan, Direktorat Pembiayaan Infrastruktur, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Balai Jalan, dan lainnya. Diharapkan pelatihan ini akan berlangsung dengan baik dan lancar selama enam hari atau 33 Jam Pelajaran (JP) hingga 10 April mendatang. Para pengajar/Widyaiswara, akademisi, dan praktisi yang berkompeten di bidangnya pun sudah siap memberikan materi pada para peserta.