BPSDM GELAR WEBINAR BLUE DEAL PROGRAMME: MEMPERKUAT KEBIJAKAN DAN PRAKTIK TATA KELOLA AIR DI INDONESIA
Bandung, 30 September 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis sukses menyelenggarakan webinar bertema “Water Governance: Policies, Plans, and Practice – A Blue Deal Programme Initiative”, Selasa (30/9).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BPSDM, Apri Artoto, dan bertujuan meningkatkan kapasitas SDM bidang pekerjaan umum melalui Joint Steering Committee (JSC) yang bermitra dengan Kementerian Infrastruktur dan Pengelolaan Sumber Daya Air Belanda. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman tentang Kolaborasi di Bidang Air yang ditandatangani pada 3 Juni 2022.
Dalam sambutannya, Apri menegaskan pentingnya tata kelola air di tengah tantangan perubahan iklim, urbanisasi, limbah industri, hingga kerentanan pesisir. “Perubahan iklim memengaruhi siklus hidrologi secara signifikan, mulai dari ketidakseimbangan air tanah dan air permukaan, menurunnya kualitas air, hingga meningkatnya risiko bencana. Tata kelola air yang baik diperlukan untuk konservasi, efisiensi penggunaan, serta adaptasi infrastruktur berbasis ekosistem,” ujarnya.
Peter Hollanders, Partnership Manager Blue Deal Indonesia, menyampaikan bahwa program ini merupakan kolaborasi otoritas air Belanda dan lembaga lokal Indonesia untuk memperkuat kapasitas pengelolaan air secara berkelanjutan. Fokus program mencakup drainase perkotaan, adaptasi perubahan iklim, operasi dan pemeliharaan, manajemen pesisir, serta Integrated Water Resources Management (IWRM). “Blue Deal tidak hanya meningkatkan kapasitas teknis, tetapi juga memperkuat koordinasi lintas aktor, etika, dan partisipasi masyarakat, sehingga mendorong ketahanan air yang inklusif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Webinar ini turut menghadirkan tiga narasumber: Andri Yosa Sabri (Kasubdit Keterpaduan Pengelolaan SDA, Kementerian PU), Sigid Hanandaja Djuga Pramana (Kasubdit Kelembagaan dan Perizinan, Kementerian PU), serta Veerie Van Loecazijn (Co-Partnership Manager Blue Deal Indonesia). Diskusi dipandu oleh praktisi SDA, Hendarti.
Acara ditutup oleh Kepala Pusbangkom SDA, CK, dan Prasarana Strategis, Doedoeng Zenal Arifin, yang menekankan pentingnya kesinambungan kerja sama Indonesia–Belanda. “Program Blue Deal diharapkan semakin memperkuat komitmen kedua negara dalam mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang lebih holistik, berkelanjutan, dan adaptif,” ujarnya.
Webinar ini diikuti oleh 528 peserta dari kalangan pemerintah, akademisi, praktisi, hingga masyarakat umum. Kegiatan diharapkan memberi wawasan berharga, memperkuat implementasi pengelolaan air terpadu, mendukung pembangunan berkelanjutan, serta memperluas jejaring antarpemangku kepentingan di bidang tata kelola air.