24 SEPTEMBER 2025

|

05:46 WIB

BANGUNAN AMAN, SDM UNGGUL: KLOP TALKSHOW KUPAS PENTINGNYA SNI DALAM KONSTRUKSI

23 September 2025  /   BPSDM Kementerian PU       46

Bandung, 23 September 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah IV Bandung menyelenggarakan talkshow dengan tema “Konstruksi Gedung Masa Kini: Antara Kekuatan dan Kepatuhan.” pada platform klop.

Acara ini menghadirkan narasumber Faiz Sulthan selaku Ketua Tim Pengkajian dan Manajemen Laboratorium Balai Teknik Bahan dan Struktur Bangunan Gedung Direktorat Jenderal Cipta Karya, dan membahas pentingnya penerapan standar mutu konstruksi dalam menghadapi risiko bencana, khususnya gempa.

Dalam paparannya, Faiz menegaskan bahwa mutu bangunan bukan sekadar soal pemenuhan kontrak, tetapi juga tanggung jawab moral untuk melindungi nyawa manusia. “Gempa itu tidak membunuh, tetapi bangunan yang tidak andal yang membunuh,” ujarnya.

Ia menjelaskan, kekuatan bangunan sangat ditentukan oleh mutu material penyusunnya. Apabila pembangunan tidak sesuai standar, risiko yang timbul bisa fatal, mulai dari kerusakan fungsi gedung hingga runtuhnya struktur. Hal ini sejalan dengan amanat Peraturan Pemerintah No.16 tahun 2021 yang menegaskan empat aspek kelayakan bangunan, yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Standar Nasional Indonesia (SNI) hadir sebagai acuan teknis, mulai dari desain tahan gempa hingga mutu material. Beberapa standar yang ditekankan antara lain uji beton sesuai SNI 2847:2019 dengan kekuatan tekan minimal 21 MPa, baja tulangan berstandar SNI 2052:2024 dengan syarat mekanis dan kimia tertentu, serta bata ringan sesuai SNI 8640:2018 yang mencakup jenis AAC dan CLC dengan bobot isi 400–1400 kg/m³.

Namun, narasumber juga mengingatkan bahwa praktik di lapangan seringkali berbeda dengan sampel terbaik yang diuji di laboratorium. Tantangan terbesar adalah memastikan pengujian dilakukan menyeluruh dan laboratorium penguji memiliki akreditasi yang memadai.

Selain dari sisi teknis, talkshow ini menyoroti pentingnya peran masyarakat dan pemerintah. Publik didorong lebih cermat dalam memilih kontraktor yang bersertifikat serta memastikan setiap pembangunan memiliki izin sah. Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diminta aktif mengedukasi masyarakat agar memahami standar mutu dan perizinan. Audit teknis dan sertifikasi pekerjaan dinilai sebagai langkah wajib untuk menjamin kualitas konstruksi. 

Acara ini berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab dan kuis melalui platform Klop, menekankan bahwa penerapan standar konstruksi adalah tanggung jawab bersama. Kolaborasi pemerintah, kontraktor, dan masyarakat diyakini menjadi kunci agar setiap bangunan berdiri kokoh, fungsional, dan aman.

“Pada akhirnya, standar bukan sekadar aturan di atas kertas. Ia adalah benteng keselamatan yang memastikan setiap bangunan melindungi penghuninya,” tegas Faiz.

Talkshow episode 66 ini ini diikuti sebanyak 567 yang merupakan ASN Kementerian PU, ASN Dinas, Akademisi, Mahasiswa dan Masyarakat Umum. ASN dan masyarakat dapat menyaksikan ulang melalui website klop.pu.go.id.