52 KARYASISWA JALANI PROGRAM MAGISTER SUPER SPESIALIS KERJASAMA KEMENTERIAN PUPR DENGAN ITB TAHUN 2022
Bandung, 15 September 2022- Dalam rangka meningkatkan mutu penyelenggara Pendidikan antara Kementerian PUPR dan Perguruan Tinggi Mitra, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) melakukan kegiatan monitoring dan perwalian kemajuan studi Karyasiswa Program Magister Super Spesialis kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung di Auditorium IPTEK CC Timur Institut Teknologi Bandung pada Kamis (15/9).
Kepala BPSDM Khalawi AH dalam pembahasan lebih lanjut tentang Monitoring dan perwalian menyampaikan,”Semoga kerjasama ini semakin baik ke depannya sesuai arahan Bapak Menteri, Berbahagialah adik-adik bisa kuliah di ITB dikarenakan tidak semua ASN punya kesempatan seperti ini, Semua bermula dari niat bukan sekedar mengejar ijazah, menikmati proses belajar (membaur dengan mahasiswa lain yg non PU, kenali banyak professor-profesor di ITB), menjaga keseimbangan (studi, olahraga, keluarga,rekreasi) dan harus kembali (memberikan yang terbaik untuk masa depan Indonesia).”
Pada semester 3 ini, Karyasiswa Program Magister Super Spesialis angkatan II tahun 2021 di ITB sejumlah 52 karyasiswa sedang menyusun hasil laporan magang dan thesis, Adapun diantaranya ada 3 (tiga) program kerjasama PU dan ITB yaitu; Program Studi Rekayasa Jembatan Khusus (Struktur Bangunan Atas dan Bangunan Bawah; Program Studi Desain, Konstruksi dan Pemeliharaan Jalan Bebas Banjir; serta Program Studi Rekayasa dan Pengendalian Morfologi Sungai.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat pembekalan karyasiswa Program Magister Super Spesialisdan LPDP beberapa waktu lalu menekankan pesan-pesan agar jangan berhenti belajar karena teknologi sekarang dan yang akan datang lebih cepat. Dan saat orang berhenti belajar saat itulah dia menjadi bodoh. Jadilah orang pintar tapi yang benar. Kalau cuma pintar bisa mencelakakan, ilmu yang kehilangan hidayah akan dikuasai oleh nafsu sehingga dapat mencelakakan.
Dalam kesempatan yang sama, kordinator Tim Pakar Pengembangan SDM Kementerian PUPR Ari Setiadi Moerwanto menyampaikan alasannya mengapa Kementerian PUPR membuat MSS yakni kebutuhan PUPR dan keterbatasan SDM sehingga perlu program percepatan serta inspirasi dari Kemendikbud Ristek yakni kampus merdeka. Diharapkan setelah lulus, karyasiswa akan belajar mengenai pengelolaan proyek. Ari Setiadi juga menegaskan bahwa Kementerian PUPR tidak mengharapkan karyasiswa MSS gagal. "Diperlukan disiplin dan kreativitas,"ujar Ari Setiadi.