Dalam pengelolaan air baku untuk kebutuhan domestik dan air minum, yang harus selalu kita perhatikan selain kuantitas adalah aspek kualitas. Air yang akan kita kelola harus memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Selain itu juga perlu diperhatikan aspek kontinuitasnya, dimana air yang kita salurkan harus selalu mengalir untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Begitu juga dengan air baku untuk air irigasi juga harus memenuhi baku mutu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 sehingga kualitas air irigasi layak untuk dijadikan penyiraman pada tanaman. Untuk mendukungnya, BPSDM telah menyelesaikan Pelatihan Perencanaan Teknis Air Baku pada Jumat (16/06).

Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman yang diwakili oleh Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Fitri Riandini menyampaikan, “Dalam membangun infrastruktur di Indonesia, Kementerian PUPR diamanahkan tugas yang cukup besar. Namun ketersediaan SDM-nya sangat terbatas, oleh karena itu SDM yang ada harus benar-benar kompeten dalam melaksanakan tugasnya. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) memiliki tugas untuk mengembangkan kompetensi para ASN PUPR, salah satunya melalui program pelatihan, sehingga akan terbentuk ASN-ASN PUPR yang kompeten di bidang tugasnya dan mampu menyelesaikan semua tugas yang dibebankan.” 

"Pelatihan Perencanaan Teknis Air Baku yang telah kita laksanakan ini tidak berhenti hanya sampai mendapatkan sertifikat saja. Kami dari BPSDM telah menerapkan evaluasi pasca pelatihan yang akan menilai Bapak/Ibu sekalian setelah kembali ke tempat kerja masing-masing. Jika setelah pelatihan nanti, Bapak/Ibu dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, itu menandakan bahwa pelatihan yang kita selenggarakan ini telah berhasil, tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, namun juga meningkatkan kinerja organisasi di Kementerian PUPR secara keseluruhan,"ujar Fitri.

Pelatihan Perencanaan Teknis Air Baku dilaksanakan dengan pola pelatihan Distance Learning yang dilaksanakan pada tanggal 06 s.d 16 Juni 2023 meliputi 63 Jam Pelajaran. Peringkat peserta terbaik antara lain: Terbaik pertama Yessy Parasamya Anggraini, ST., M.Ling. Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; Terbaik kedua Bambang Risharnanda, S.T., M.T. Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air; Terbaik ketiga Novel Guntur Susanto, S.T. Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, dengan total 32 orang dinyatakan lulus 15 orang dengan predikat memuaskan dan 17 orang dengan predikat baik sekali.