31 PESERTA IKUTI PELATIHAN SMOPI UNTUK TINGKATKAN OPERASI DAN PEMELIHARAAN IRIGASI
Pengelolaan sumber daya air dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, dihadapi pada tantangan rendahnya kinerja operasi dan pemeliharaan irigasi. Hal ini disebabkan antara lain, belum optimalnya sistem pemantauan dan pencatatan kerusakan infrastruktur serta pemanfaatan air yang seharusnya sudah dapat dilakukan secara real time dan akurat. BPSDM melalui Bapekom PUPR Wilayah I Medan menyelenggarakan Pelatihan Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) dimulai Rabu (8/3).
Kepala Pusbangkom SDA dan Permukiman BPSDM Alexander Leda menyampaikan," Untuk mengatasi tantangan tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air melalui Balai Teknik Irigasi telah mengembangkan inovasi berupa Sistem Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI) yang menunjang pelaporan operasi dan pemeliharaan irigasi secara online sehingga memungkinkan pelaporan yang real time dan tentunya lebih cepat. Selain itu, aplikasi SMOPI juga dapat menyingkat proses perhitungan yang tidak perlu lagi dilakukan secara manual, hingga dapat membantu proses pengambilan keputusan pembagian air irigasi yang lebih tepat jumlah dan tepat waktu. Dengan adanya SMOPI ini, diharapkan dapat meringankan tenaga OP irigasi dalam melaksanakan tugasnya."
"Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan mampu melaksanakan pembinaan penerapan Teknologi Sistem Manajemen dan Pemeliharaan Irigasi (SMOPI),"tegas Alexander Leda.
Pelatihan ini diikuti oleh 31 orang peserta dari para pejabat atau aparatur yang dinilai potensial untuk mengikuti Pelatihan ini yang telah ditunjuk oleh atasan masing-masing, pelatihan ini dilaksanakan secara distance learning dari tanggal 8 s.d 16 Maret 2023 dengan menggunakan aplikasi zoom meeting yang terdiri dari 48 jam pelajaran (JP). Pengajar yang memberikan pembekalan pada Pelatihan ini adalah pejabat struktural dan fungsional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).