19 SEPTEMBER 2025

|

15:00 WIB

30 ASN LULUS PELATIHAN MANAJEMEN KONSTRUKSI, SIAP JADI MOTOR PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

18 September 2025  /   BPSDM Kementerian PU       9

Medan, 17 September 2025 – Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PU melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah I Medan selesai menggelar pelatihan Pelatihan Manajemen Konstruksi pada Rabu (17/9).

Setelah dua pekan penuh ditempa materi intensif, sebanyak 30 Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan lulus dari pelatihan yang dirancang untuk memperkuat kompetensi ASN di bidang manajemen konstruksi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, hingga pengawasan dan pengendalian proyek.

Pelatihan ini bertujuan agar proyek infrastruktur selesai tepat waktu, efisien dalam biaya dan sumber daya, namun tetap menjunjung tinggi kualitas serta keselamatan. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang menekankan pentingnya tertib penyelenggaraan konstruksi demi hasil kerja yang andal dan bermanfaat.

Pelatihan ditutup secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi Manajemen Umum dan Konstruksi FX Hermawan Kusumartono. FX Hermawan menegaskan bahwa peran ASN PU lebih dari sekadar pelaksana administrasi.

“Intinya, ASN Kementerian PU berperan bukan hanya sebagai pelaksana administrasi, tetapi juga manajer pembangunan yang menjamin infrastruktur dapat terbangun dengan baik, berkelanjutan, dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Dari 30 peserta yang lulus, 4 orang berhasil meraih predikat “Sangat Memuaskan”, sementara 26 orang lainnya dinyatakan “Memuaskan.” 3 peserta berhasil meraih predikat terbaik, yaitu:

1. Ricky Zefri - Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Batam

2. Agung Jadi Prakoso - Balai Penataan Bangunan, Prasarana dan Kawasan Aceh

3. Ryan Randu Perdana - Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Sumatera Utara

Dengan selesainya pelatihan ini, para lulusan diharapkan mampu mengemban tugas lebih strategis di lapangan menjadi motor penggerak pembangunan yang bukan hanya membangun infrastruktur, tetapi juga kepercayaan publik terhadap negara.