17 OKTOBER 2025

|

14:47 WIB

23 TENAGA PENGAJAR TUNTASKAN PELATIHAN AI, SIAP WUJUDKAN TRANSFORMASI PEMBELAJARAN MODERN

16 Oktober 2025  /   BPSDM Kementerian PU       29

Bandung, 16 Oktober 2025 — Pelatihan Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam Penyusunan Modul Interaktif bagi Pejabat Fungsional Tenaga Pengajar Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pengembangan Kompetensi PU Wilayah IV Bandung, resmi ditutup pada Kamis (16/10) oleh Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen, Rudy Ridwan Effendi.

Dalam sambutannya, Rudy menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi pejabat fungsional tenaga pengajar, khususnya dalam memanfaatkan teknologi untuk merancang modul pembelajaran yang interaktif dan menarik.

“Di era digital ini, peningkatan kompetensi ASN harus berjalan lebih cepat dan adaptif. AI hadir sebagai solusi transformatif dalam pengembangan kompetensi ASN, khususnya dalam mendukung pembelajaran yang interaktif dan inovatif,” ujar Rudy.

Ia menambahkan, kemampuan tenaga pengajar dalam memanfaatkan teknologi digital akan memperkuat peran mereka sebagai agen transformasi pembelajaran. Dengan modul interaktif berbasis AI, proses belajar-mengajar diharapkan menjadi lebih efektif, efisien, serta mampu mendorong partisipasi peserta pelatihan.

Pelatihan berlangsung pada 9–16 Oktober 2025 dengan total 32 jam pelajaran secara blended learning — mencakup sesi daring pada 9–10 Oktober dan sesi luring pada 14–16 Oktober 2025. Dari 25 peserta, sebanyak 23 orang dinyatakan lulus, terdiri atas 21 peserta berpredikat “Memuaskan” dan 1 peserta berpredikat “Baik Sekali”. Sementara itu, 1 peserta ditunda kelulusannya dan 2 peserta dinyatakan tidak lulus.

Tiga peserta terbaik dalam pelatihan ini adalah:

1. Parlin T – Pusbangkom Manajemen

2. Bhima Dhanardono – Politeknik PU

3. Mohammad Nur Amin Sayfudin – Pusbangkom SDA, Cipta Karya, dan Prasarana Strategis

Salah satu peserta, Eko Winar Irianto, menyampaikan apresiasinya terhadap kesempatan mengikuti pelatihan tersebut.

“Pelatihan ini membuka wawasan baru dalam memanfaatkan AI untuk pembelajaran. Tantangannya bukan sekadar memahami teknologi, tapi bagaimana menjadikannya media pembelajaran yang interaktif dan revolusioner. Harapannya, AI dapat terus dikembangkan untuk mendukung pengajar menjadi lebih kreatif, responsif, dan inovatif,” ujar Eko.

Dalam kesempatan itu, Rudy juga mengingatkan agar teknologi diposisikan sebagai mitra dalam proses belajar, bukan pengganti peran manusia.

“Kreativitas, empati, dan nilai-nilai pelayanan publik tetap menjadi pondasi utama dalam setiap aktivitas pembelajaran,” pesannya.

Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat peran pejabat fungsional tenaga pengajar sebagai penggerak transformasi pembelajaran aparatur, sekaligus mendukung terwujudnya birokrasi berkelas dunia yang berorientasi pada kinerja dan pelayanan publik unggul.