Webinar SPALD-T PERKOTAAN
Sistem Pengelolaan Air limbah Domestik Terpusat SPALD-T PERKOTAAN Pembangunan infrastruktur air limbah, melalui kolaborasi multistakeholder ini telah berkontribusi bagi peningkatan cakupan pelayanan air limbah secara nasional.
Dalam rangka mendukung Peningkatan Kompetensi ASN PUPR Bidang Permukiman khususnya terkait Teknologi Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) Skala Perkotaan, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pusat Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Air dan Permukiman bekerjasama dengan Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VIII Makassar menyelenggarakan Webinar dengan tema “Teknologi SPALDT Skala Perkotaan” yang dilaksanakan hari ini, Rabu (30/8). Tema tersebut diambil dalam rangka kontribusi mengurangi dampak lingkungan, Kementerian PUPR mendorong implementasi pemanfatan teknologi untuk sektor sanitasi serta sharing session pengalaman di lapangan.
“Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami, atas nama BPSDM Kementerian PUPR menyampaikan apresiasi berupa ucapan terima kasih kepada Direktur Jenderal Cipta Karya beserta jajarannya, yang telah menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung penyelenggaraan Webinar ini. Apresiasi juga kami sampaikan kepada para Narasumber yang telah berkenan untuk sharing knowledge dan pengalaman kepada para peserta semoga menjadi ladang amal ibadah dikemudian hari. Tidak lupa kepada segenap jajaran Bapekom PUPR Wilayah VIII Makassar, atas segala kerja kerasnya mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dalam menyelenggarakan pelatihan ini,”imbuh Fitri Riandini.
Pada saat membuka webinar Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi, Pusbangkom SDA dan Permukiman Fitri Riandini menyampaikan, ”Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam. Pada akhirnya, teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah yang akan diolah,”
(iNdRo)
