Surabaya, 18 Desember 2021- Semakin luasnya DAS-DAS yang kritis, kebutuhan air irigasi tidak lagi seimbang dengan kemampuan konservasi tanah. Kelangkaan sumber daya air dan lahan untuk irigasi menyebabkan proyek pengembangan irigasi baru akan lebih mahal. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman telah selesai melaksanakan Pelatihan Modernisasi Irigasi Kerjasama dengan Ditjen SDA yang dimulai sejak 13 Desember sampai 18 Desember 2021.

Dalam sambutan penutup pelatihan, Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDA dan Permukiman diwakili Kepala Bidang Manajemen Sistem dan Pelaksanaan Pengembangan Kompetensi Fitri Riandini menyampaikan,”Karena sebagian infrastruktur irigasi kita sudah tua/melewati umur layanannya, maka diperlukan sebuah upaya untuk mengembalikan fungsi dan pelayanan jaringan irigasi agar dapat memenuhi kebutuhan air, yang kita kenal dengan nama modernisasi irigasi.”

“Modernisasi irigasi didefinisikan sebagai upaya mewujudkan sistem pengelolaan irigasi partisipatif yang berorientasi pada pemenuhan tingkat layanan irigasi secara efektif, efisien dan berkelanjutan yang diupayakan melalui 5 pilar diantaranya; Peningkatan keandalan penyediaan air irigasi; Perbaikan sarana dan prasarana irigasi; Penyempurnaan sistem pengelolaan irigasi; Penguatan institusi pengelola irigasi; Pemberdayaan sumber daya manusia pengelola irigasi,”jelas Fitri.

Dari hasil evaluasi, dari total 34 peserta Pelatihan Modernisasi Irigasi Kerjasama dengan Ditjen SDA dinyatakan lulus dengan peringkat 3 terbaik diraih oleh Mulyadi, S.T.P., MPSDA dari Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian pada peringkat pertama, Nur Aini Iswati Hasanah, S.T., M.Si.. dari Balai Besar Wilayah Sungai Brantas pada peringkat ke dua, Bayu Dwi Winarko, S.T..dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak pada peringkat ke tiga.